Sajak Menunggu Senja
Jangan Menunggu Sampai Senja Tiba
“ Dan
(ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya: Jika kamu bersyukur, maka
pasti Aku akan tambahkan nikmat bagimu; tapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku)
maka sesungguhnya hukuman-Ku amat berat.” (Ibrahim: 7)
Dalam
kitan ini Nabi Muhamad saw, pernah mendengar seorang laki-laki memeuji Allah
dalam do’anya: “Al-hamdu lillahi bil Islam.” (Segala puji bagi Allah atas
karunia Islam)
Maka
nabi berkata kepadanya: “Innaka latahmadullaha ala ni’mati adzim” (Sesungguhnya
kamu telah memuji Tuhanmu atas nikmat yang amat besar).
"Selamat
Datang Para Pemenang"
Kita
Lahir Kedunia Ini, Karena Kita Sebagai Pemenang, Tahukah
Anda? Berapa Ribu Sel Sperma Yang Telah Anda Kalahkan Saat
Perebutan Untuk Pembuahan Pada Rahim Ibu Kita.
"Kita
Adalah Pemenang Sejati"
Saat
Itu Bahkan Tidak Ada Juara Kedua, Apalagi Juara Harapan. Disadari
Atau Tidak, Kita Adalah Pemenang Tercepat Pertama Antara
Ribuan Bahkan Jutaan Sel Sperma Yang
Menjadi Cikal Bakal Manusia Itu Lahir Ke Dunia. Pemenang
Sejati Itu Adalah Anda Dan Saya Tentunya.
Apakah
hari ini anda bahagia? Ya, janganlah sekali-kali menyesali hari kemarin dan
jangn takut menghadapi hari esok. Karena hidup adalah hari ini, kemarin adalah
masa lalu, dan esok masih misteri. Nikmatilah hari ini dan sembahlah Tuhanmu
sampai ajal datang menjemput. Kuatkan tekadmu dan katakan: “Aku hanya akan
hidup hari ini. Jadi, apa yang mesti kulakukan? Ya, aku akan menggunakan setiap
waktu berlalu dengan kebaikan-kebaikan. Bahkan setiap detik akan kugunakan
untuk bekrja, untuk memeberi, untuk tersenyum, untuk berkarya, untuk berdo’a,
untuk beribadah”.
Biarkan kesedihan keluar dari jendela, lalu tutup
rapat-rapat dan katakan: “Aku tak punya waktu untuk bersedih, untuk mengeluh
dan untuk tidak bersyukur" Cukuplah bagiku jadi hamba dari Tuhan yang maha
kaya, jadi abdi dari Tuhan yang maha Raja diraja. Yang maha hidup kekal, yang
maha mengurus terus menerus segenap mahluk-Nya.
Katakanlah:
“Aku masih punya air yang segar, punya teman-teman, punya tangan untuk
berusaha, punya mata, punya kaki dan punya hati untuk bersyukur." Dan peganglah
senantiasa perinsip “Aku hanya akan hidup hari ini” Dan katakanlah seperti
kata seorang penyair:
"Air,
sepotong roti dan tempat berteduh
Itulah
karunia terbesar tak terkatakan
Kafirlah
aku terhadap nikmat Tuhan
Jika
sampai kukatakan aku kekurangan"
“Jawaban
untuk pertanyaan ‘kapan untuk bertindak, berusaha, berubah?’ adalah sekarang.”
Jangan Menunggu Sampai Senja Tiba
Oleh: kakah ei
Demikian
semoga bermanfaat, amin.
sumber : al-qurqn, buku-buku hadits dan buku da'al-huzn wabda' al-hayat
sumber : al-qurqn, buku-buku hadits dan buku da'al-huzn wabda' al-hayat
0 comentar :
Post a Comment